Munculnya Dajjal Pendusta Yang Mengaku Utusan Allah SWT
قال رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ َحَتَّى يُبْعَثَ دَجَّالُونَ كَذَّابُونَ، قَرِيبٌ
مِنْ ثَلَاثِينَ، كُلُّهُمْ يَزْعُمُ، أَنَّهُ رَسُولُ اللَّهِ، وَحَتَّى
يُقْبَضَ الْعِلْمُ، وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ، وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ،
وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ، وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ، وَهُوَ الْقَتْلُ، وَحَتَّى
يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ ( صحيحالبخاري )
Sabda Rasulullah saw :
“Tiada akan datang hari kiamat hingga dimunculkan dajjjal dajjal
pendusta, sekitar tiga puluh jumlahnya, kesemuanya mengaku sebagai
utusan Allah, dan hingga tercabutnya ilmu, dan kerap kalinya gempa bumi,
dan semakin dekatnya waktu, dan munculnuya fitnah fitnah, dan
banyaknya pembunuhan, dan kemudian berlimpahnya harta pada kalian”
(Shahih Bukhari)
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Limpahan
puji kehadirat Allah Swt Yang Maha Luhur,Yang Maha Bercahaya Menerangi
Alam Semesta dengan cahaya rahmat-Nya yang fana dan yang abadi. Cahaya
rahmat -Nya yang fana menerangi seluruh alam semesta, cahaya
rahmat-Nya yang kekal dan abadi menerangi wajah muslimin dan muslimat
dengan kalimat tauhid. Menerangi jiwa mereka dengan ketaatan dan
menerangi hari – hari mereka dengan pengampunan.
Maha
suci Allah Swt Yang Maha Luhur, Maha Abadi, Maha Sempurna dan Maha
Memiliki Kesempurnaan Maha Memiliki Kebahagiaan, Maha Memiliki
Kesejahteraan, Maha Membagi – bagikan kepada hamba – hamba-Nya yang
dikehendaki-Nya. Beruntunglah mereka – mereka yang semakin dekat kepada
Allah Swt, maka mereka semakin dekat kepada Sang Pemilik Kebahagiaan.
Mereka semakin berhak mendapatkan kesejahteraan, mereka semakin berhak
mendapatkan kemudahan, mereka selalu dimanjakan oleh Allah Swt di dunia,
di barzah dan di yaumal qiyamah.
Demikian
keadaan hamba – hamba Allah Swt, mereka melewati cobaan dan musibah
maka setelah cobaan dan musibah, akan datang kebahagiaan berlipat ganda
yang membuat mereka lupa akan musibahnya, jika datang musibah lainnya
Allah Swt akan gantikan dengan kebahagiaan yang lebih besar yang
membuat mereka lupa lagi dengan musibahnya yang lalu. Inilah kehidupan
mereka di dunia dan lebih – lebih lagi kehidupan mereka di akhirat
yaitu kebahagiaan yang tiada akan pernah ada akhirnya.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Rahasia rahmat Illahi ini tumpah ruah dengan kebangkitan Nabi kita,
idola kita, kekasih kita Sayyidina Muhammad Saw yang mana bulan rajab
yang mulia ini merupakan salah satu daripada bentuk rahmat-Nya (Allah
Swt) yang menuntun kita kepada cinta kita kepada Sayyidina Muhammad Saw,
karena di bulan inilah turunnya firman Allah Swt Innallaha wa malaikatahu yu sholluna a’lan nabiy,
Sungguh Allah dan para malaikat melimpahkan shalawat kepada Nabi
Muhammad Saw lalu Allah Swt menyeru kepada hamba – hamba-Nya yang
beriman untuk selalu bershalawat dan bersalam kepada Sang Nabi Saw.
Adakah
kebanggaan yang lebih besar daripada langsung disebut oleh Allah bahwa
sungguh Allah dan para malaikat melimpahkan shalawat kepada beliau.
Betapa bercahayanya wajah Sang Nabi Saw yang diterangi oleh cahaya
shalawat dari Allah Swt dan para malaikat. Betapa terang – benderangnya
jiwa beliau, betapa indah dan mulianya derajat beliau yang sedemikian
dahsyatnya dimuliakan oleh Allah Swt dan “seseorang itu bersama dengan orang yang dia cintai”.
Sang
Nabi Saw yang diberi kemuliaan oleh Allah Swt membukakan pintu – pintu
bagi umat-Nya untuk ingin dekat dengan Allah Swt, ingin sampai kepada
kemuliaan, ingin sampai kepada keluhuran, terbukalah bagi mereka pintu
cinta. Pintu ittiba dan bagi merekalah terbuka pintu rahasia untuk
kedekatan kehadirat Allah Swt dan Rasul Saw yaitu dengan mencintai
Allah Swt dan Rasul-Nya. Kekurangan – kekurangan yang muncul dari
perbuatan mereka tidak menjadikan cinta dan rindu mereka kepada Allah
Swt dan Rasul Saw itu tidak diakui atau tertolak.
Demikian
indahnya cinta dan rindu kepada Allah Swt dan Rasul-Nya. Berbeda
dengan cinta dan rindu kepada satu makhluk sesama yang lain, jika ada
kekurangan dari cinta dan rindunya, sedemikian pula cinta dan rindunya
akan sirna dan tertolak hanya gara – gara barangkali hanya pada satu
kesalahan, barangkali hanya pada dua kesalahan. Barangkali Kau berbuat
salah padaku, dan ia lupa. Sedemikian banyak cinta dan rindu sang
kekasih maka ia tertolak. karena apa? Karena berbeda dengan rabbul
allamin jalla wa alla yang masih diterima cinta dan rindu hamba-Nya.
Dan
berbeda pula dengan Sang Nabi untuk rabbul allamin, Sayyidina Muhammad
Saw yang cinta dari batu sekalipun masih diterima oleh beliau. Cinta
dari gunung pun masih diterima oleh beliau sebagaimana riwayat Shahih
Bukhari bahwa Rasul Saw bersabda “ini gunung hud mencintaiku dan aku mencintai gunung uhud”.
Tentunya gunung pun diberi kesempatan oleh Allah Swt untuk mencintai
Nabi Muhammad Saw, butiran – butiran kerikil dan batu itupun diberi
kesempatan oleh Allah untuk mencintai Sang Nabi. Demikian pula batang
pohon kurma, demikian pula dengan kota di Madinah dan semua hewan dan
makhluk-Nya Allah diberi kesempatan untuk mengidolakan dan mencintai
Sang Nabi dan Sang Nabi menjawab cinta mereka seraya bersabda “dan akupun mencintai gunung hud”. ya
Rasulullah ini hanyalah gumpalan batu yang tidak bermakna untukmu
tetapi ketika dia mencintai beliau Saw, seindah – indahnya makhluk
Allah, makhluk yang paling ramah, makhluk yang paling indah budi
pekertinya, makhluk yang tidak mau mengecewakan perasaan siapapun maka
gumpalan batu inipun diterima cintanya oleh Rasul Saw dan dijawab oleh
Rasul Saw “dan kami pun mencintai gunung uhud”.
Diriwayatkan
pula di dalam Shahih Bukhari yang sering kita dengar, ketika batang
pohon kurma ditinggal oleh Sang Nabi yang biasa bersandar padanya
disaat berkhutbah maka saat itu batang pohon kurma itu menjerit dengan
jeritan yang menyayat hati. Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam
Fathul Baari bi Syarah Shahih Bukhari bahwa jeritan dan tangisan pohon
kurma itu terdengar bagaikan jeritan sang bayi yang ditinggal oleh
ibunya dan Sang Nabi turun dari mimbar, mendatangi pohon kurma itu dan
memeluknya, batang pohon itu dipeluk dan setelah itu tangisnya pun
mereda bagaikan bayi ketika dipeluk oleh ibunya dan tersendat – sendat,
terisak – isak nafasnya menahan tangis karena telah ditenangkan oleh
ibunya sampai perlahan – lahan suara tangisnya semakin pelan dan
terdiam. Bagaikan bayi yang kehilangan ibunya dan di peluk dan didekap
oleh ibunya sampai masih terisak - isak sesaat kemudian tangisnya
terdiam.
Demikian
keadaan batang pohon kurma, cinta dan tangisnya karena Nabiyyuna
Muhammad Saw berpisah dengannya. Biasa Sang Nabi bersandar padanya
setiap khutbah, sekali waktu beliau turun maka batang pohon kurma itu
menangis. Dan Sang Nabi, wahai yang demikian indah dicipta oleh Allah
sebagai raufurrahiim tidak pula mengecewakan daripada batang pohon
kurma mencintainya, beliau turun dan memeluk batang pohon kurma itu dan
menenangkannya.
Al
Imam Ibn Hajar meriwayatkan salah satu hadits shahih menukil di dalam
Fathul Baari bahwa Rasul berkata “seandainya aku tidak menenangkannya,
ia akan terus menjerit hingga yaumil qiyamah dengan tangisnya yang
didengar oleh jumlah sahabat yang muttawatir, lebih dari 80 sahabat
yang mendengar jerita dan tangis batang pohon kurma ini”.
Demikian
hadirin – hadirat indahnya alam semesta mencintai Sayyidina Muhammad
Saw, demikian kemesraan mereka kepada Sang Nabi. Demikian pula seekor
hewan besar di Madinah Al Munawwarah, sebagaimana diriwayatkan di dalam
Sirah Ibn Hisyam ketika unta terbesar di Madinah mengamuk dan kita
memahami unta itu kalau berdiri perutnya lebih tinggi dari kepala kita,
itu unta biasa. Bagaimana kalau unta besar? 1400 tahun yang silam di
Madinah Al Munawwarah, unta ini mengamuk dan tidak diketahui sebabnya.
Para sahabat menjebaknya di dalam salah satu kandang besar, lantas
ketika Rasul Saw dikabari dan beliau mendatangi lalu berkata “bukakan
pintu yang menjebaknya ini”. Ya Rasulullah dia ini sedang dalam keadaan
mengamuk dan sedang marah, mulutnya yang berbusa dan matanya yang
merah ini bias membunuh siapa saja dan jangan – jangan dia
mencelakaiku. Rasul Saw berkata “bukakan, bukakan biarkan ia mengetahui
aku Rasulullah”. Maka ketika dibukakan pintu itu, unta melihat wajah
Muhammad Saw maka unta itu berlari tertunduk – tunduk menciumi kaki Nabi
Muhammad Saw. Yang demikian buas dan marahnya, ketika melihat wajah
indah, seindah – indahnya wajah yang paling berhak dicintai, ternyata
unta ini memiliki kecintaan, kemuliaan dan kerinduan kepada Sang Nabi
seraya berlari mendekat tertunduk – tunduk kepalanya dan mencium kaki
Sang Nabi lantas ia mendekatkan wajah dan mulutnya ke telinga Sang Nabi
dan Rasul Saw mendekatkannya kemudian Rasul Saw berkata “siapa pemilik
unta ini?”, salah seorang sahabat Anshar berkata “aku ya Rasulullah”.
Ia mengadu padaku karena terlalu banyak disuruh bekerja dan sedikit
diberi makan. Unta ini mengadu kepada Rasulullah Saw.
Inilah
hewan dan tumbuhan yang sangat mencintai Sang Nabi dan lebih – lebih
para sahabat Muhajirin dan Anshar ra. Sebagaimana riwayat Sirah Ibn
Hisyam ketika salah seorang wanita dari bani dinar, ketika kembali Sang
Nabi dari perang uhud, mendengar kabar suaminya wafat, kakaknya wafat,
anaknya wafat, ayahnya wafat, semua keluarga ibu ini wafat dalam
syahid di perang uhud. Ayahmu wafat, anakmu wafat, kakakmu wafat,
suamimu wafat, tinggallah ia sebatang kara. Ibu ini bertanya “bagaimana
keadaan Rasulullah?”, Rasulullah sehat wal afiah, ibu ini datang
melihat bagaimana keadaan Sang Nabi dan barangkali juga ingin mengadu
kesedihannya, sebatang kara ditinggal semua keluarganya yang wafat di
perang uhud. Namun ketika melihat wajah Sang Nabi, ibu itu mengangkat
suara di tengah para sahabat “semua musibah asalkan kau baik dan sehat wal afiah, semua musibah adalah kecil di hadapanku ya Rasulullah”. Biarpun
ayah, suami, anak, kakak dan seluruh keluarga wafat asalkan kau baik
dan sehat wal afiah. Demikian cintanya seorang wanita Anshar kepada Nabi
Muhammad Saw.
Juga
diriwayatkan ketika seorang sahabat ditangkap dan ia sampai dibawa
oleh Abu Sofyan sebelum Abu Sofyan masuk islam maka berkata Abu Sofyan
“wahai engkau kini Muhammad sedang tenang – tenang di rumah bersama
keluarganya, dan sebentar lagi istrimu jadi janda dan anakmu jadi
yatim. Ayo mau kau tukar posisimu dengan Muhammad saat ini?”, maka ia
berkata “Demi Allah kalau seandainya aku harus wafat dan selesai
seluruh permasalahanku ini, aku dibunuh dan dikuliti itu jauh lebih
kupilih dari sebutir duri menusuk kaki Rasulullah Saw”. Demikian
cintanya mereka kepada terhadap Nabiyyuna wa Syafiuna Muhammad Saw.
Hadirin
– hadirat dan keberkahan itu tidak sirna dan sampialh kita di bulan
shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Mengingat peristiwa – peristiwa
agung di Madinah Al Munawwarah dan Rasul Saw menjadikan keberkahan
berlanjut dan Allah memberi keberkahan pada Sang Nabi tidak hanya di
saat beliau hidup tapi bekas - bekas peninggalan beliau diabadikan oleh
Allah Swt keberkahannya. Sebagaimana diriwayatkan di dalam Shahih
Bukhari ketika di Madinah Al Munawwarah, Rasulullah Saw bersabda “kelak
di akhir zaman akan munjul dajjal yang akan terus menyerang semua
fihak dan semua tempat sampai ia di Madinah Al Munawwah dan dajjal
tidak bisa masuk ke Madinah Al Munawwarah.
Sampai
disini Rasul Saw berkata maka akan berguncang Madinah dengan 3 kali
gempa. Madinah tidak pernah gempa, sepanjang Rasul Saw masuk ke Madinah
Al Munawwarah di hari hijrah sampai akhir zaman Madinah tidak pernah
gempa terkecuali saat itu, saat datangnya dajjal ke depan Madinah Al
Munawwarah. Disaat itu Madinah gempa dengan 3 kali guncangan maka
keluarlah semua orang kafir dan munafik. Maka berkata Imam Ibn Hajar di
dalam kitabnya Fathul Baari bi Syarah Shahih Bukhari bahwa di saat itu
semua Rasul mengatakan munafik, fasiq, kafir, semua keluar dari Madinah
kecuali orang – orang mukhlisin, orang – orang yang mencintai Rasul
Saw tidak bergeming dari Madinah Al Munawwarah. Sebagaimana kita
ketahui, sampai saat ini banyak orang musyrik, fasiq, ada di Madinah
dan mereka akan keluar di saat guncangan 3 kali sehingga mereka keluar
diikuti dajjal, kata Sang Nabi Saw dan disaat itulah Rasul Saw berkata
“itu dajjal bawa pasukannya mengepung Madinah Al Munawwarah”.
Imam
Ibn Hajar menukil salah satu hadits dalam kitabnya Fathul Baari bi
Syarah Shahih Bukhari dengan sanad yang shahih bahwa Rasul Saw
menjelaskan dajjal itu berkata “itu masjid Muhammad, itu masjid Nabawiy yang harus kita kuasai”.
Itu masjid Muhammad, dari kejauhan dajjal sudah menunjuknya, kubah
hijau masjidnya Rasul Saw telah ditunjuk oleh dajjal dan berkata “itu
masjid Muhammad itu masjid Muhammad, kita harus sampai kesana”. Lantas
Rasul Saw bersabda sebagaimana riwayat Shahih Bukhari disaat itu Madinah
mempunyai 7 pintu, lalu siapa yang memberi beliau pengetahuan Madinah
akan modern seperti sekarang ini sampai ada 7 pintu. Beliau berkata 7
pintu Madinah Al Munawwar dan disetiap pintunya dijaga oleh 2 malaikat
sehingga dajjal tidak bisa masuk ke dalamnya.
Kita
bisa lihat bagaimana keberkahan bekas tempat injakan Sayyidina
Muhammad Saw menjadi benteng terkuat yang tidak bisa di tembus oleh
dajjal. Demikian hadirin – hadirat dajjal yang demikian kekuatannya bisa
berbuat apa saja menurunkan hujan, membawa kemiskinan, membawa
kekayaan dan menguasai seluruh permukaan bumi, namun ia terbentur di
Makkah, Madinah dan Masjid Al Aqso. Ketiga tempat ini tidak bisa
disentuh oleh dajjal, dajjal tidak bisa masuk ke Masjidil Haram, tidak
bisa masuk ke Masjidil Al Aqso dan tidak bisa masuk ke Madinah Al
Munawwarah. Tempat – tempat bekas injakan kaki Muhammad Rasulullah Saw.
Maka tempat lahir beliau di Madinah, tempat wafat Masjid Al Haram,
tempat beliau mihrab Masjid Al Aqso. Kalau seandainya bumibekas pijakan
beliau seperti ini, bagaimana jiwa yang mencintai Sayyidina Muhammad,
umat Muhammad Saw. Sebagaimana aku dan kalian yang gembira di majelis
ini dengan shalawat dan salam kepada Nabiyyuna Muhammad Saw dan tiada
pernah bosan kita untuk selalu berdzikir dan bershalawat mendengarkan
hadits – hadits Nabiyyuna wa Syafiuna Muhammad Saw.
Diriwayatkan
di dalam Shahih Bukhari sebagimana hadits yang baru saja kita baca
tadi, Rasul Saw berkata “tidak akan datang hari kiamat, maksudnya salah
satu tanda dari hari kiamat yaitu sampai munculnya 30 dajjal, dajjal –
dajjal pendusta kira – kira jumlahnya 30”. Maksudnya jumlahnya kira –
kira bisa lebih atau kurang dari 30, kata Rasul Saw. Disini menunjukkan
ada ikhtilaf mengenai jumlah dajjal - dajjal yang akan datang ke muka
bumi. Tadi apa ciri – ciri mereka? semuanya itu mengaku Rasul, mereka
itu mengaku Nabi, itu ciri dajjal - dajjal pendusta. Itu kalau kita
hitung jumlahnya kata Rasul Saw kira - kira 30. Demikian sabda Nabi
Muhammad Saw. Kita sudah lihat sekarang, walaupun kita belum
menghitungnya di Indonesia sudah sedemikian banyaknya ada di India,
Pakistan, Yordan, Saudi dan dimanapun banyak yang mulai mengaku sebagai
Nabi dan ini tanda – tanda hari kiamat kata Sang Nabi dan mereka
digelari dajjal – dajjal pendusta. Yang dimaksud adalah seluruh dajjal
yang paling besar kelak yang muncul di akhir zaman.
Mengawali
kebangkitan Sayyidatuna Aisyah bin Maryam as dan disaat itu mulai
tercabutlah ilmu, disaat itu ilmu mulai sirna, ulama mulai wafat.
Sebagaimana riwayat Shahih Bukhari yang sering kita dengar bahwa Allah
itu akan menghilangkan ilmu tidak dengan mencabutnya dari hati para
ulama akan tetapi Allah akan menghilangkan ilmu dengan mewafatkan ulama,
bagi kita membangkitkan generasi para ulama lagi. Agar apa? agar Allah
menjauhkan kita dari bala dan musibah dengan sirnanya ulama, karena
apa? kalau ulama tidak ada Rasul Saw berkata sampai nanti ulama tidak
tersisa. Lalu apa? maka mereka mulai mengambil para imam – imam, para
guru – guru yang tidak mengerti ilmu, mereka ditanya, ditanya tidak
mampu menjawab berfatwa semaunya, apa saja sunnah dibilang bid’ah, yang
baik dibilang musyrik, ibadah dibilang syirik, doa – doa dilarang,
ziarah dilarang. karena apa? karena memang tidak memiliki ilmu bukan
karena kesalahan mereka, karena kesempitan ilmu dari syariah hadits.
Mereka memberikan fatwa tanpa ilmu, ilmunya sedikit maka tidak bisa
memberikan fatwa yang benar fatwanya salah. Mereka sesat dan
menyesatkan. Demikian makna dalam kalimat ini. Akan muncul waktu dimana
kurangnya ulama, sedikitnya ulama. Ilmu mulai sirna, sirna, dan sirna.
Minggu
yang lalu kita berbicara tentang keutamaan para muhadditsin dan
tentunya kita memahami tidak semua muhaddits itu menulis hadits –
haditsnya, jadi yang tersisa sekarang ini tidak mencapai 10% dari hadits
yang ada saat itu. Imam Ahmad bin Hambal sudah kita kenal beliau hafal
1 juta hadits dengan sanad dan hukum matannya tapi imam madzhab hanya
sempat menulis 20.000 hadits saja. 980.000 hadits itu sirna dengan
wafatnya Imam Ahmad bin Hambal. Ada para murid-muridnya yang menghafal
tentunya dimasa itu menghafal lebih ditekankan daripada menulis hadist.
Kalau
di masa sekarang orang punya ilmu menulis buku, di zaman itu tidak
menulis kecuali kalau ada permintaan, ada permintaan orang dari jauh
minta seratus sanad hadist ditulis kirim kesana seratus sanad hadist,
ada lagi yang meminta fatwa seribu hadist tentang salat, tulis sanadnya
kirim kesana. Tapi mereka tidak menulis semua hadist yang mereka
kumpulkan karena apa? dimasa itu hafalan yang diandalkan, karena belum
ada percetakan. Kalau zaman sekarang kita mau bawa ke seluruh dunia
cukup di internet sudah seluruh dunia sampai dakwahnya, tulis semua
yang kita ketahui tulis hadist, AlQuran, ayat, fatwa semua akan
bermanfaat. Dimasa itu tidak ada percetakan, ditulis apa gunanya? siapa
yang mau membaca 1 buku, kalau kita tulis maka dicetak 1 rim, 10 rim
yang baca banyak. Zaman itu lebih efektif mengajar dengan hafalan.
Karena apa? karena tidak ada percetakan, siapa yang memperbanyak buku
itu tidak ada foto copy tidak ada koran, tidak ada telepon, tidak ada
internet yang ada murid datang pada guru, itu saja. Bisa begitu tadi
adalah belajar dan mempelajari yaitu murid mendatangi guru, diajarkan
hadits, pulang dan kira – kira begitu. Datang lagi dan sampai munculnya
yakni mulai sirna hadits.
Sehingga
kalau sekarang ini kita kumpulkan semua hadits hanya mencapai kurang
sedikit dari 100.000 hadits dengan sanad dan hukum matannya. Kalau
dikumpulkan kurang dari 100.000 hadits. Jadi kalau ada Al Hafidh di
masa sekarang, seperti Guru Mulia kita Al Hafidh Al Musnid Al Habib
Umar bin Hafidh beliau itu hafal lebih dari 100.000 hadits dengan sanad
dan hukum matannya, beliau mengambil juga bukan hanya dari musnid –
musnid yang ada seperti Musnad Imam Ahmad bin Hambal, Musnad Imam
Hakim, Imam Bukhari tapi beliau juga mempunyai sanad – sanad hadits
yang sampai kepada beliau riwayat sanad daripada yang diluar jumhur
muhadditsin. Jadi bisa mencapai lebih dari 100.000 hadits dan beliau
sampai ke derajat Al Hafidh. Dan tinggal beberapa orang saja di dunia
ini yang sampai ke derajat Al Hafidh dalam ilmu hadits.
Sekarang
Mahad Darul Musthofa mempunyai peraturan baru, pesantren beliau itu
yang masuk kesana syaratnya hafal Alquran dan hafal 2.000 hadits.
Demikian salah satu syarat bagi mereka yang mau belajar bersama beliau
karena barangkali beliau sudah melihat dan sudah waktunya menumpahkan
tugasnya ilmu hadits yang beliau miliki, yang selama ini barangkali
terpendam karena keterbatasan kemampuan dari orang – orang yang belajar
kepada beliau. Sekarang beliau sudah buka yaitu syarat masuk Darul
Musthofa hafal 2.000 hadits dan hafal Alquranulkarim, baru bisa masuk
menjadi murid beliau untuk diturunkan keluasan ilmu hadits yang beliau
miliki. Semoga Allah memakmurkan pesantren ini dan Allah panjangkan
usia beliau dan semoga Allah Swt memakmurkan dunia ini dengan para ahli
hadits dan para ulama.
Dan
sampai pula muncul banyaknya gempa bumi kata Rasul Saw. Sudah mulia
sirna para ulama, ini sudah kita lihat hadits kita tinggal sedikit.
Jadi zaman sekarang kalau ada orang yang berfatwa ini haditsnya
ternyata Imam Syafii dhaif, sebentar sebentar anda katakan haditsnya
Imam Syafii ini haditsnya dhaif, anda tahu berapa hadits? Ini hadits
kalau dikumpulkan sekarang tidak sampai 100.000 hadits. Zaman dahulu
orang bicara tentang sholat ia punya ribuan hadits. Imam Bukhari di
dalam kitab Tadzkiratul Huffad, didatangi oleh muridnya dan berkata “wahai
imam aku menyusup ke satu wilayah disana sampai disana itu aku di test
tentang hadits – hadits sholat, ayo haditsnya wudhu apa, bagaimana
haditsnya i’tidal, bagaimana haditsnya sujud, itu didaerah sana.
Imam Bukhari berubah wajahnya, marah beliau. Tidak pantas kau masuk
masjid di test seperti itu. Kalau aku masuk kesitu, akan aku keluarkan
10.000 hadits shahih tentang sholat saja. 10.000 hadits shahih tentang
sholat saja beserta sanad dan hokum matannya. Ini keadaan mereka di masa
itu, jadi Imam Bukhari jauh sebelum Imam Syafii.
Sebagaimana
saya sampaikan minggu yang lalu Imam Syafii sudah jadi imam baru Imam
Bukhari lahir. Imam Syafii lahir tahun 150 H, usia 12 tahun sudah
mencapai ke derajat Al Hafidh dan Imam Bukhari lahir tahun 194 H. Jadi
Imam Syafii sudah 44 tahun, Imam Bukhari baru lahir. Ini Imam Bukhari
seperti itu, bagaimana Imam Syafii? Jadi tentunya para ulama dan
hujjatul islam berhati – hati kalau Imam Syafii sudah bilang seperti
ini, pasti dibelakangnya tertutup sekian ribu hadits yang tidak sempat
beliau sampaikan diantaranya pembacaan doa nisfu sya’ban yaitu
pembacaan yassin 3X yang menyarankan Imam Syafii, beliau tidak akan
mengada-ada, kalau beliau mengada – ada sudah ratusan Al Hafidh dan
pakar hadits yang menentang adat istiadatnya ini di masa lalu. Imam
Syafii bikin hal yang bid’ah, ngapain baca yassin 3X di malam nisfu
sya’ban. Mereka malah ikut baca, kalau ikut baca berarti pasti ada
riwayat tsigahnya akan tetapi mungkin dari sekian juta hadits hanya
kurang dari 100.000 hadits yang ada di masa sekarang ini sudah terhapus
haditsnya tapi cukup fatwa Imam Syafii sebagai hujjat diikuti oleh para
imam – imam dan para hujjatul islam yang lainnya. Ini mereka yang
mengerti ilmu hadits dan mustholahul hadits. Yang tidak, maka berkata ya
kalau tidak ada hadits shahihnya tidak usah diikuti. Tentunya tidak
demikian, lihat fatwa dan guru – guru yang bersanad sampai kepada para
imam sampai kepada Rasulullah Saw.
Mulai
muncul gempa di mana – mana, Imam Ibn Hajar Al Asqalani menjelaskan
gempa ini sudah ada sejak dari zaman Nabi Adam as tapi yang dimaksud
Rasul disini gempa itu makin banyak dan dahsyat. Di zaman sekarang ini
gempa yang dahsyat, muncul tsunami, gempa dahsyat di wilayah muslimin.
Salah satu bentuk dari tanda – tanda munculnya akhir zaman.
Dan
selanjutnya adalah semakin terasa dekatnya waktu, baru kemarin Idul
Fitri sekarang sudah mendekat malam 1 Ramadhan. Demikian cepatnya waktu
berputar, rasanya baru kemarin selesai sekolah sekarang sudah mau
menikah. Demikian cepatnya waktu tidak terasa di akhir zaman, sangat –
sangat dekat makin hari. Imam Ibn Hajar juga menukil bahwa yang dimaksud
diantaranya adalah usia yang semakin singkat. Dimasa Rasul umur 60
tahunan sekarang hanya 30 tahunan saja usia manusia. Dan muncul fitnah –
fitnah, hal yang kecil jadi fitnah, hal yang tidak berarti jadi
fitnah, hanya masalah gerakan jari sedikit saja (sms) ribuan orang yang
memusuhinya. Hanya karena jari kecil saja bias menyebabkan fitnah yang
besar, membuat orang bunuh satu sama lain, saling pecah silaturahmi
dan demikian hadirin – hadirat hanya masalah kecil bisa menjadi fitnah
yang besar.
Dan
juga mulai banyak terjadi pembunuhan, disini pembunuhan disana
pembunuhan, anaknya membunuh ayahnya, ayahnya membunuh anaknya terus
terjadi pembunuhan hal yang mustahil terjadi puluhan tahun yang lalu,
sekarang terjadi. Belum pernah ada yang namanya anak mau menyiksa dan
membunuh ibunya, sekarang mulai muncul seperti itu dan semakin banyak.
Dan setelah semua itu terjadi, Rasul Saw berkata “dan akan datang waktunya nanti Allah munculkan kemakmuran”.
Maka kalian lihat nantinya di akhir zaman setelah ini muncul, gempa
bumi dan lainnya sebagainya muncullah keluasan dan kemakmuran, ini sabda
Nabiyyuna Muhammad Saw. Ini sudah muncul pada kita, kekurangan ulama
sudah mulai muncul, gempa bumi, fitnah dan zaman yang semakin cepat,
muncul orang yang mengaku Nabi. Ini semua sudah muncul, tinggal menagih
janji Sang Nabi akan muncul segala kemakmuran pada muslimin. Maka
kalian ini akan dilimpahi kemakmuran, kata Rasul Saw ini terusan
haditsnya riwayat Shahih Bukhari sampai nanti tidak ada lagi orang yang
menerima sedekah semua orang cukup, semua orang kaya – raya, kalau
sekarang mustahil tapi di masa itu juga barangkali mustahil di masa
Rasul Saw. Di zaman Nabiyullah Adam as ada orang usianya mencapai 63
tahun, mustahil. 1500 tahun ada, 1900 tahun mereka barangkali mustahil
ada orang usia 63 tahun sudah lanjut usia. Di masa itu Allah bukakan
harta yang luas dan kemakmuran bagi muslimin.
Guru
kita Al Hafidh Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidh menjelaskan makna
hadits ini bahwa Allah akan membuat orang – orang yang baik jadi kaya –
raya, orang – orang yang mencintai dakwah menjadi kaya – raya, dengan
cara seperti itu orang – orang susah akan kembali kepada mereka, orang –
orang non muslim akan diberikan kemiskinan oleh Allah, hancur
usahanya, rusak dari apa – apa segala yang menjadi perdagangannya. Allah
bikin keberkahan apa yang diusahan orang – orang non muslim yang baik,
berhasil. Perdagangannya maju terus dibantu oleh Allah Swt dan disaat
itulah harta dan kekayaan dipegang oleh orang – orang yang baik. Orang –
orang yang sholeh diberi kekayaan oleh Allah Swt. Maka tentunya disaat
seperti itu orang – orang muslimin yang susah mereka dimodali, mereka
dibantu karena orang baik mereka Bantu. Kalau orang kaya tapi kikir, ia
mau kaya sendiri tidak mau berbagi dengan orang lain maka Allah
jadikan saat itu adalah orang yang baik yang kaya – raya. Orang yang
baik yang kaya – raya membantu yang lain yang diluar islam yang
perdagangannya jatuh, ikut bisnis dengan dia, dating pada dia, ikut
dengan dia jadi maju. Dan usaha orang – orang non muslim yang hancur,
mereka akan kembali kepada islam.
Demikianlah
keadaan muslimin di masa itu dan tidak ada orang – orang yang susah,
pertama – pertama kecukupan, yang kedua sudah cukup, diriwayatkan dari
hadits yang tsigah oleh Imam Tirmidzi ada 1 orang membawa kantung besar
berisi dinar, kau mau menerima sedekah. Tidak ada satupun kah yang mau
terima, ada 1 orang mau terima “sini aku terima”. Setelah ia terima
Subhanallah orang lain tidak ada yang mau teriam tapi aku menerimanya,
ini aku kembalikan. Orang itu tidak mau kemudian ia menaruh harta emas
dan 1000 dinar dalam kantung yang besar meninggalkannya dijalan, dan ia
pun pergi. Demikian luasnya keadaan orang – orang saat itu, riwayat
Shahih Bukhari Rasul Saw bersabda “bersedekahlah kalian, akan datang
satu masa sedekah tidak akan lagi diterima oleh semua orang karena
semua orang sudah berkecukupan”.
Demikian
dahsyatnya, kita bertanya tampaknya ini mustahil namun tentunya kita
ingat bahwa beliau ini adalah waliyullah tidak berbicara dari hawa
nafsunya dan hal itu akan datang, bencana itu akan datang, fitnah akan
datang, yang mengaku Nabi telah datang, gempa bumi telah datang maka
ini tanda – tanda akan segera munculnya kemakmuran pada muslimin
muslimat.
Kita
bermunajat kepada Allah Swt semoga Allah memakmurkan dan menyegerakan
kedatangan kemakmuran muslimin muslimat, Ya Rahman Ya Rahim bukakan
keberkahan bagi kami, limpahkan cahaya keluasan bagi kami dhahiran wa
bathinan dunia dan akhirat, majukan dakwah muslimin, ramaikan panggung –
panggung dzikir dan shalawat, Ya Rahman Ya Rahim jadikanlah kami ini
orang – orang yang pertama membenahi keadaan masyarakat kami, Ya Rahman
Ya Rahim jadikanlah harta dan kekuasaan pada orang – orang yang baik
dan kamu muslimin dan jadikanlah kehancuran dan kesempitan bagi mereka –
mereka yang memusuhi muslimin, Ya Rahman Ya Rahim kami mengadukan
keadaan hati kami ini, Rabbiy benahi keadaan diri kami hingga kami
bermanfaat bagi masyarakat kami, Ya Rahman Ya Rahim fakullu jami’an Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah.
Majelis
kita semakin luas dan malam selasa semakin besar, Insya Allah semakin
makmur dan semakin banyak muslimin muslimat yang mengambil faedah dan
ternyata tidak cukup sampai disini Allah makmurkan lagi majelis –
majelis lainnya, majelis tahunan kini sudah semakin dekat dan semakin
banyak dan di bulan ramadhan kita tidak akan berhenti memakmurkan
wilayah Jakarta ini dengan majelis – majelis dzikir. Insya Allah di
malam 17 ramadhan akan mengadakan tabligh akbar dan badr kubro
sekaligus malam nuzullul qur’an yang Insya Allah bertempat di Monumen
Nasional (Monas). Kemarin ada sedikit kendala sudah perinzinan muncul di
Monas ternyata monas dipenuhi oleh kemah – kemah para tentara dan juga
persenjataan untuk peringatan acara 17 Agustus jadi tidak etis kalau
seandainya jamaah kumpul jadi satu dengan kemah – kemah para tentara
tentunya kita tidak nyaman maka kita dipindahkan ke Lapangan Banteng.
Tapi untuk malam 17 Ramadhan telah disepakati Insya Allah. Dan juga di
bulan ramadhan kita akan mengadakan acara besar besaran 2X di wilayah
Ancol, tempat – tempat maksiat akan kita terangi dengan Nama Allah.
Wassalallahu wassallam wabarik 'ala Nabina Muhammadin wa'ala alihi washohbihi wassallam.
Walhamdulillahirabbil'alamin.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh